Halaman

Minggu, 03 Maret 2013

Tuntunan Shalat-shalat Shunnah


Di antara rahmat Allah kepada hambanya adalah bahwa Allah mensyari'atkan bagi setiap kewajiban, sunnah yang sejenis; agar orang mukmin bertambah imannya dengan melakukan yang sunnah, dan menyempurnakan yang wajib pada hari kiamat, karena kewajiban-kewajiban mungkin ada yang kurang.

Shalat ada yang wajib dan sunnah, puasa ada yang wajib dan sunnah, demikian pula haji, sedekah dan lainnya, dan seorang hamba senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan yang sunnah-sunnah sehingga Allah mencintainya.

Semoga artikel ini dapat membawa manfaat bagi kita semua. Amin. 

Macam shalat sunah adalah :  
1. Shalat Wudhu, yaitu shalat sunnah dua rakaat yang bisa dikerjakan setiap selesai wudhu. 
Niat Shalat Wudhu:
'Ushalli sunnatal wudlu-I rakataini lillahi Taaalaa 
artinya : aku niat shalat sunnah wudhu dua rakaat karena Allah’ 

2. Shalat Tahiyatul Masjid, yaitu shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan ketika memasuki masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid. Rasulullah bersabda:‘Apabila seseorang diantara kamu masuk masjid, maka janganlah hendak duduk sebelum shalat dua rakaat lebih dahulu (H.R. Bukhari dan Muslim).
Niat Shalat Tahiyatul Masjid:
Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi  rakataini lillahi Taaalaa
Artinya : aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah’ 

3. Shalat Dhuha, adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika matahari baru naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12. Dari Anas berkata Rasulullah: Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga (H.R. Tarmiji dan Abu Majah).
Niat Shalat Dhuha:
Ushalli sunnatal Dhuha rakataini lillahi Taaalaa
Artinya : aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah

4. Shalat Rawatib, adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu.
a.      Qabliyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib. Waktunya : 2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar, dan 2 rakaat sebelum shalat Isya.
Niat Shalat Rawatib Qabliyah:
‘Ushalli sunnatadh Dzuhri*)  rakataini Qibliyyatan lillahi Taaalaa
Artinya: aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah
*) bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.
b.      Badiyyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu.
Waktunya : 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat Magrib dan 2 rakaat sesudah shalat Isya.
Niat Shalat Rawatib Ba’diyyah:
Ushalli sunnatadh Dzuhri*)  rakataini Badiyyatan lillahi Taaalaa
Artinya : aku niat shalat sunnah sesudah  dzuhur dua rakaat karena Allah
*)  bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.

5. Shalat Tahajud, adalah shalat sunnah pada waktu malam. Sebaiknya lewat tengah malam. Dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Quran. Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji(Q.S. Al Isra : 79 ).
Niat Shalat Tahajud:
Ushalli sunnatal tahajjudi  rakataini lillahi Taaalaa
Artinya : aku niat shalat sunnah tahajjud dua rakaat karena Allah

6. Shalat Istikharah, adalah shalat sunnah dua rakaat untuk meminta petunjuk yang baik, apabila kita menghadapi dua pilihan, atau ragu dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 malam terakhir.
Niat Shalat Istikharah:
Ushalli sunnatal Istikharah  rakataini lillahi Taaalaa
Artinya : aku niat shalat sunnah Istikharah dua rakaat karena Allah

7. Shalat Hajat, adalah shalat sunnah dua rakaat untuk memohon agar hajat kita dikabulkan atau diperkenankan oleh Allah SWT. Minimal 2 rakaat maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.
Niat Shalat Hajat:
Ushalli sunnatal Haajati  rakataini lillahi Taaalaa
Artinya : aku niat shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah

8. Shalat Mutlaq, adalah shalat sunnah tanpa sebab dan tidak ditentukan waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat itu suatu perkara yang baik, banyak atau sedikit (Al Hadis).
Niat Shalat Mutlaq:
Ushalli sunnatal rakataini lillahi Taaalaa
Artinya : aku niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah

9. Shalat Taubat, adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah SWT, agar mendapat ampunan-Nya.
Niat Shalat Taubat:
Ushalli sunnatal Taubati  rakataini lillahi Taaalaa
Artinya : aku niat shalat sunnah taubat  dua rakaat karena Allah

10. Shalat Tasbih, adalah shalat sunnah yang dianjurkan dikerjakan setiap malam, jika tidak bisa seminggu sekali, atau paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini sebanyak empat rakaat, dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari cukup dengan satu salam, Jika dikerjakan pada malam hari dengan dua salam.
Niat Shalat Tasbih:
Ushalli sunnatan tasbihi rakaataini lilllahi taaalaa
Artinya aku niat shalat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah
a.       Usai membaca surat Al Fatehah membaca tasbih 15 kali.
b.      Saat ruku, usai membaca doa ruku membaca tasbih 10 kali
c.       Saat itidal, usai membaca doa itidal membaca tasbih 10 kali
d.      Saat sujud, usai membaca doa sujud membaca tasbih 10 kali
e.       Usai membaa doa duduk diantara dua sujud membaca tasbi 10 kali.
f.       Usai membaca doa sujud kedua membaca tasbih 10 kali.
Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada setiap rakaatnya sebanyak 75 kali. Lafadz bacaan tasbih yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar artinya : Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Akkah, Dzat yang Maha Agung.

20. Shalat Tarawih,  adalah shalat sunnah sesudah shalat Isya’pada bulan Ramadhan. Menegenai bilangan rakaatnya disebutkan dalam hadis. Yang dikerjakan oleh Rasulullah saw, baik pada bulan ramadhan atau lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat (H.R. Bukhari). Dari Jabir Sesungguhnya Nabi saw telah shallat bersama-sama mereka delapan rakaat, kemudian beliau shalat witir. (H.R. Ibnu Hiban).
Pada masa khalifah Umar bin Khathtab, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat dan hal ini tidak dibantah oleh para sahabat terkenal dan terkemuka. Kemudian pada zaman Umar bin Abdul Aziz bilangannya dijadikan 36 rakaat. Dengan demikian bilangan rakaatnya tidak ditetapkan secara pasti dalam syara, jadi tergantung pada kemampuan kita masing-masing, asal tidak kurang dari 8 rakaat.
Niat Shalat Tarawih:
Ushalli sunnatan Taraawiihi rakataini (Imamam/makmuman) lillahi taaallaa
Artinya : Aku niat shalat sunat tarawih dua rakaat (imamam/makmum) karena Allah

21. Shalat Witir, adalah shalat sunnat muakad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan dengan shalat tarawih, Bilangan shalat witir 1, 3, 5, 7 sampai 11 rakaat. Dari Abu Aiyub, berkata Rasulullah Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan lima, kerjakanlah. Siapa yang suka mengerjakan tiga, kerjakanlah. Dan siapa yang suka satu maka kerjakanlah(H.R. Abu Daud dan Nasai). Dari Aisyah : Adalah nabi saw. Shalat sebelas rakaat diantara shalat isya dan terbit fajar. Beliau memberi salam setiap dua rakaatdan yang penghabisan satu rakaat (H.R. Bukhari dan Muslim)
Ushalli sunnatal witri rakatan lillahi taaalaa
Artinya: Aku niat shalat sunnat witir dua rakaat karena Allah 

22. Shalat Hari Raya, adalah shalat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah. Hukumnya sunat Muakad (dianjurkan).Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah engkau dan berqurbanlah karena Tuhanmu pada Idul Adha – (Q.S. Al Kautsar.1-2)Dari Ibnu Umar Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pada dua hari raya sebelum berkhutbah.(H.R. Jamaah).
Niat Shalat Idul Fitri :
Ushalli sunnatal liiidil fitri rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa
Artinya : Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah
Niat Shalat Idul Adha:
Ushalli sunnatal liiidil Adha rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa
Artinya : Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah.
Waktu shalat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun dan sunnatnya sama seperti shalat yang lainnya. Hanya ditambah beberapa sunnat sebagai berikut:
a.       Berjamaah
b.      Takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakat kedua
c.       Mengangkat tangan setinggi bahu pada setiap takbir.
d.      Setelah takbir yang kedua sampai takbir yang terakhir membaca tasbih.
e.       Membaca surat Qaf dirakaat pertama dan surat Al Qomar di rakaat kedua.
Atau surat Ala dirakat pertama dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
f.       Imam menyaringkan bacaannya.
g.      Khutbah dua kali setelah shalat sebagaimana khutbah jumat
h.      Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban.
i.        Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
j.        Makan terlebih dahulu pada shalat Idul Fitri pada Shalat Idul Adha sebaliknya.

23. Shalat Khusuf, adalah shalat sunat sewaktu terjadi gerhana bulan atau matahari. Minimal dua rakaat. Caranya mengerjakannya :
a.       Shalat dua rakaat dengan 4 kali ruku yaitu pada rakaat pertama, setelah ruku dan Itidal membaca fatihah lagi kemudian ruku dan Itidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua.
b.      Disunatkan membaca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan harus nyaring sedangkan pada gerhana matahari sebaliknya.
Niat shalat gerhana bulan:
Ushalli sunnatal khusuufi rakataini  lillahitaaalaa
artinya : Aku niat shalat gerhana bulan  dua rakaat  karena Allah

24. Shalat Istiqa,adalah shalat sunat yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.
Niatnya:
Ushalli sunnatal Istisqaa-I  rakataini (imamam/makmumam) lillahitaaalaa
artinya : Aku niat shalat istisqaa dua rakaat (imam/makmum) karena Allah
Syarat-syarat mengerjakana Shalat Istisqa:
a.       Tiga hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaobat dengan berpusa dan meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah. Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lebih dulu kami perbanyak orang-orang yang fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya(Q.S. Al Isra : 16).
b.      Pada hari keempat semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi kelapangan dengan pakaian sederana dan tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqa
c.       Usai shalat diadakan khutbah dua kali. Pada khutbah pertama hendaknya membaca istigfar 9 X dan pada khutbah kedua 7 X.
Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu :
a.       Khatib disunatkan memakai selendang.
b.      Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, dan berkeyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
c.       Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya. 
Saat berdo'a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...