Di antara keutamaan yang Allah berikan pada kita adalah Allah menjadikan
awal Dzulhijjah sebagai waktu utama untuk beramal sholih terutama
melakukan amalan puasa. Lebih-lebih lagi puasa yang utama adal ah puasa
Arafah pada 9 Dzulhijjah.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
"Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun."[1]
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
"Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun."[1]
Jika puasa di sepuluh hari awal Dzulhijjah dikatakan utama, maka itu
menunjukkan bahwa puasa pada hari-hari tersebut lebih utama dari puasa
Senin -Kamis, puasa tiga hari setiap bulannya, bahkan lebih afdhol dari
puasa yang diperbanyak oleh seseorang di bulan Muharram atau di bulan
Sya'ban. Puasa di sepuluh hari pertama Dzulhijjah bisa dikatakan utama
karena makna tekstual yang dipahami dari sabda Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam.[2]
Awal Dzulhijjah tahun ini diperkirakan bertepatan dengan Rabu, 17
Oktober 2012. Sedangkan puasa Arafah (9 Dzulhijjah) jatuh pada Kamis, 25
Oktober 2012. Semoga Allah memberikan kita kemudahan untuk melakukan
amalan puasa tersebut.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Baca artikel selengkapnya:
http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/4097-semangat-puasa-di-awal-dzulhijjah.html
Baca artikel selengkapnya:
http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/4097-semangat-puasa-di-awal-dzulhijjah.html
Ust M. Abduh Tuasikal
Semoga Allah mengampuni dosanya, keluarganya dan kedua orang tuanya.
Semoga Allah mengampuni dosanya, keluarganya dan kedua orang tuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar